MRS NEWS

Guru dan Siswa SMAN 1 Palembang, Sampaikan Aspirasi Kepada Anggota DPRD Sumsel Dapil 1

DIALOG – Anggota DPRD Susel Dapil 1, saat berdialog dengan guru dan murid SMAN1 Palembang. IST

PALEMBANG, MRS — Kunjungan anggota Dapil I DPRD Sumsel ke SMA Negeri 1 Palembang, Kamis (13/2/2025), tak disia-siakan pihak sekolah.

Pada momen ini, guru dan siswa pun sama-sama curhat dengan menyampaikan keluhan kepada para wakil rakyat tersebut.

bca8a199 86b1 4b44 82bd 1d55bdca466d
Peserta dialog mengajukan pertanyaan kepada anggota dewan. IST

Kunjungan rombongan Dapil I dilakukan dalam rangka reses masa sidang II tahun 2025 yang berlangsung pada 10 hingga 17 Februari 2025. Anggota Dapil I yang mengikuti reses kelompok adalah H. Chairul S. Matdiah, SH, MH.Kes dari partai Demokrat sebagai koordinator dengan anggota Aryuda Perdana Kusuma, SSos dari partai Golkar, Firmansyah Hakim, SH dari partai NasDem, Ir Romiana Hidayati dari PDIP, Muhammad Toha, SAg dari PKS, dan Abdullah Taufik, SE, MM dari partai Gerindra.

5a05e6b7 6c46 4969 8dc2 2c0e43a0d1e0
FOTO BERSAMA – Anggota Dapil 1 foto bersama dengan peserta dialog. IST

Kepala SMAN 1 Palembang, H Moses Ahmad, SPd, MM, saat memberi kata sambutan, meminta kepada para siswa dan seluruh guru untuk menyampaikan aspirasi.

 

“Jangan ragu-ragu, sampaikan dalam kesempatan ini, asalkan untuk kepentingan orang banyak di SMA 1 ini,” kata Moses.

Arahan Moses ini sejalan dengan tujuan Dapil I berkunjung ke SMAN 1 Palembang. Koordinator Dapil I, Chairul S Matdiah, dalam sambutannya mengatakan, kedatangan mereka memang untuk meminta masukan-masukan guna disampaikan kepada pemerintah di rapat paripurna DPRD Sumsel.

4bda77cd d6bd 469f 9523 a388e52ac347
ANTUSIAS _ Siswa SMAN 1 Palembang antusias mengikuti dialog. IST

“Kami legislatif, yang memutuskan adalah Gubernur Sumsel, tugas kami menyampaikan ke gubernur dalam rapat paripurna,” kata Chairul ketua rombongan.

Nah, saat sesi tanya jawab, banyak keluhan, pertanyaan, dan aspirasi yang disampaikan. Baik oleh siswa maupun para guru.

Seperti disampaikan Erik, siswa, yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan dana untuk perlombaan di sekolah. Lalu ada juga aspirasi minta dipasangkan CCTV di setiap kelas.

Ada juga yang ingin tahu mengapa para wakil rakyat itu dulunya mau terjun ke dunia politik

Siswa lainnya menanyakan mengapa bisa terjadi sengketa perbatasan wilayah antara Banyuasin dan Palembang di kawasan OPI.

Kemudian ada yang mempertanyakan mengapa perhatian pemerintah sangat minim kepada prestasi yang diraih atlet.

Siswa lainnya menanyakan mengapa bisa terjadi sengketa perbatasan wilayah antara Banyuasin dan Palembang di kawasan OPI.

Kemudian ada yang mempertanyakan mengapa perhatian pemerintah sangat minim kepada prestasi yang diraih atlet.

Siswi yang juga atlet marching band ini menuturkan, dirinya bersama rekan satu tim sudah beberapa kali memenangkan kejuaraan marching band.

Awalnya dijanjikan bonus bila berhasil bawa pulang medali, namun saat mereka berhasil meraih medali, bonus yang diharapkan sering tak cair.

“Pernah hanya bawa uang saku Rp250.000 itu pun dari pihak sekolah,” kata siswi bernama Afrah yang mengaku bersama timnya sudah mengoleksi empat medali mulai dari emas, perak, dan perunggu.

Tak hanya siswa, guru pun turut menyuarakan aspirasi.

Pada kesempatan ini, Eduan Rismansyah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, mempertanyakan soal status sekolah unggulan yang diubah. Pertanyaannya berkaitan dengan perubahan sistem penerimaan peserta didik baru yang harus memakai sistem zonasi.

“Tahun lalu penerimaan murid baru sangat kacau, karena berdasarkan zonasi dan didapat masih ada siswa yang belum bisa berhitung,” keluhnya.

Dalam hal mematuhi peraturan menteri yang mengharuskan memakai sistem zonasi, Eduan mengusulkan agar ada peraturan khusus bagi sekolah unggulan. Yakni penerapan sistem zonasi yang diawali dengan seleksi nilai.

Sementara Maimun, guru, pada kesempatan ini menanyakan bagaimana caranya mengedukasi masyarakat agar para guru tidak sampai dimusuhi saat menegakkan disiplin kepada siswa.

Rosdiana, guru fisika, mengeluhkan tidak adanya beasiswa bagi ASN maupun PPPK guru untuk melanjutkan pendidikan.

Ada lagi pertanyaan dari Solehan, guru agama Islam. Dia menuturkan, dirinya lulus PPPK tahun 2023 dan ditempatkan di SMAN 1 Palembang. “Tapi bagaimana status dan penempatan saya setelah habis kontrak?” tanya Solehan.

Menanggapi semua aspirasi yang disampaikan, Koordinator Dapil I, Chairul S Matdiah berjanji akan menindaklanjuti dan akan menyampaikan semuanya di rapat paripurna DPRD Sumsel.

Menanggapi persoalan penegakan disiplin oleh guru, Chairul mengatakan, proses memberikan disiplin kepada para siswa adalah hal biasa dan itu bentuk penegakan aturan di sekolah.

Soal dana untuk berbagai kegiatan lomba yang dikeluhkan siswa, anggota Dapil I, Aryuda, meminta pihak sekolah membuat proposal ke Dapil I. “Ini juga bisa dibantu melalui dana CSR perusahaan-perusahaan,” kata dia.

Untuk permintaan pemasangan CCTV di setiap kelas, Aryuda mengatakan, akan merundingkan hal ini dengan pihak sekolah.

Menanggapi keluhan siswa yang juga atlet tentang bonus yang tak cair, anggota Dapil I, Firmansyah, mengimbau instansi terkait yang pernah berjanji memberi bonus, segera mencairkan bonus tersebut.

“Beri kami waktu untuk menindaklanjuti ke instansi terkait, kalau memang ada hak atlet yang belum diberikan harus diserahkan,” tegas Firmansyah.

Selain ke SMAN 1 Palembang, selama masa reses ini rombongan Dapil I juga ke sejumlah tempat lain. Diantaranya Seperti ke kantor Bank SumselBabel, ke Kelurahan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil, SMAN 12 Palembang, Kantor  Camat IB II dan Kantor Dinas Sosial Provinsi Sumsel. (Sgw/ ADV)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan